Energi Listrik dari Gelombang Ombak di Lautan

06:49 0 Comments

Energi Listrik dari Gelombang Ombak di Lautan




   
Energi gelombang adalah jenis energi yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan gelombang laut.
Teknologi terbaru ini menggunakan istilah Permanent Magnet Linear Buoy (bahasa IndonesiaPelampung Magnet Pemanen Linier). Teknologi yang sudah dipakai oleh kota Portland di Amerika Serikat dan merupakan ciptaan para insinyur dari Universitas Oregon ini, selain memasok listrik, juga mampu mendorong pertumbuhan kehidupan laut. Selain itu tidak ada emisi gas buang CO2, tidak ada polusi suara, tidak ada polusi visual.
   

Sistem pelampung ini dapat menghasilkan daya hanya dengan mengapungkannya di permukaan lautan yang bergelombang. Sistem ini diletakkan kurang lebih satu atau dua mil laut dari pantai, yang disebut sebagai permanent magnet linear generator buoy. Koil elektrik mengelilingi batang magnet di dalam pelampung dan koil tersebut ditempelkan pada pelampung, batang magnet dikaitkan ke dasar laut. Saat ombak mencapai pelampung, maka pelampung tersbut akan bergerak naik dan turun secara relatif terhadap batang magnet yang menimbukan beda potensial dan listrik dibangkitkan.
Berdasarkan hasil penelitian dari Universitas Oregon, setiap pelampung mampu menghasilkan daya sebesar 250 kilowatt dan teknologi ini dapat digunakan dalam skala kecil ataupun besar tergantung kepada energi yang dibutuhakan. Ada beberapa pilihan untuk menghasilkan daya tersebut, penjelasan di atas menggunakan teknik koil yang bergerak naik turun, tetapi bisa juga dengan teknik batang magnet yang bergerak naik turun. Penempatan koil dan batang magnet bisa juga ditempatkan didasar atau dipermukaan laut.
Pada sistem ini bisa disebut dengan ironless, karena menghilangkan salah satu iron yang bersifat softmagnetic pada bagian stator. Sehingga sheer stres yang diperlukan menjadi kecil. Tetapi kelemahan dari sistem ini adalah poros atau shaft atau translator menjadi lebih berat dengan adanya magnet.

[sunting]Keuntungan

Sebagai perbandingan tabel di bawah ini menunjukkan keuntungan yang didapatkan secara ekonomis dari penggunaan teknologi yang kita sebut waves of power.

Tabel 1. Perbandingan Total Biaya Operasi ($sen/kWh)


Pembangkit Tambahan
(1 MW)
Pembangkit Utama
(100 MW)
Teknologi Pelampung
7-10
3-4
Bahan bakar fosil
Tidak ada data
3-5
Angin
10
5-6
Disel
12-100
Tidak ada data
Photovoltaic (Solar)
25-50
10-15
Dibandingkan dengan teknologi hijau lainnya seperti energi matahari dan angin, energi gelombang ini memberikan ketersedian mencapai 90% dengan kawasan yang potensial tidak terbatas, selama ada ombak, energi listrik bisa didapat.

[sunting]Tabel 2. Perbandingan energi gelombang laut, angin dan matahari

Tipe
Kerapatan Energi
Prediksi
Ketersediaan
Kawasan potensial
Energi gelombang laut
Tinggi
Dapat diprediksikan di banyak tempat
80 – 90 %
Tidak terbatas
Energi angin
Rendah
Tidak dapat diprediksi – kecuali di tempat-tempat terbatas
20 – 30 %
Sangat terbatas
Energi matahari
Rendah
Tidak dapat diprediksi – kecuali di beberapa tempat
20 – 30 %
Di beberapa kawasan





Di samping nilai ekonomis yang cukup menjanjikan ada hal-hal lain yang dapat memberikan keuntungan di bidang lingkungan hidup. Disebutkan di atas bahwa teknologi ini tidak menimbulkan polusi suara, emisi CO2, maupun polusi visual dan sekaligus mampu memberikan ruang kepada kehidupan laut untuk membentuk koloni terumbu karang di sepanjang jangkar yang ditanam di dasar laut. Hal ini akan mengakibatkan berkumpulnya ikan dan binatang laut lain.Via : Wikipedia.com 

Proyek Energi Gelombang JP . Kenny
Sebuah perusahaan teknik jalur pemipaan dan bawah laut independen terkemuka, J P Kenny, adalah satu perusahaan dalam Wood Group lainnya yang memiliki keahlian di bidang energi terbarukan – sebagian besar dalam produksi energi gelombang & arus pasang. Prestasinya termasuk penyediaan layanan desain teknik, fabrikasi dan instalasi untuk proyek Oceanlinx yang memasok listrik ke jaringan lokal di New South Wales, Australia.
Wavehub
J P Kenny menangani desain, pengadaan dan konstruksi proyek energi terbarukan Wave Hub di pantai barat daya Inggris. Dengan kapasitas sampai 20 MW, Wave Hub akan memungkinkan pengujian pra-komersial peralatan energi gelombang pada skala yang belum pernah ada sebelumnya.
Pada tahun 2008 J P Kenny ditunjuk menjadi kontraktor pengelola untuk proyek energi terbarukan Wave Hub di dekat pantai Barat Daya Inggris. Wave Hub akan menjadi suatu “soket” listrik di dasar laut yang terhubung ke Jaringan Listrik Nasional Inggris melalui kabel bawah laut. Dengan kapasitas sampai 20 MW, ini akan menjadi fasilitas energi laut terbesar di dunia dan memungkinkan pengujian peralatan pra-komersial pada skala yang belum pernah ada sebelumnya.
Fokus pada energi terbarukan ini mendorong J P Kenny mengangkat seorang direktur operasi, Tim O’Sullivan, untuk Divisi Energi Terbarukan Lepas Pantai yang baru dibentuk. Tim, yang sebelumnya menjabat kepala di MCS, perusahaan dalam satu grup Wood di Aberdeen, bertanggung jawab untuk melaksanakan semua proyek energi terbarukan termasuk mendukung program percepatan tenaga angin lepas pantai untuk Carbon Trust Inggris. Tim akan memimpin pengembangan tim energi terbarukan J P Kenny dan akan berusaha untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar dalam manajemen proyek dan teknik, menurut Steve Wayman, Chief Executive J P Kenny.
“Miliaran dana akan diinvestasikan pada proyek energi angin, gelombang dan arus pasang dalam 10 tahun mendatang,” kata Steve, dan menambahkan bahwa 30 tahun pengalaman J P Kenny akan diterapkan untuk melayani bidang energi terbarukan, dengan cara yang sama seperti untuk sektor migas.
Via : woodgroupnews.com


Model Model Perangkat Pembangkit Listrik dari Gelombang Ombak


Berbagai desain teknologi diciptakan untuk menghasilkan energi listrik dari energi gelombang/ombak di lautan .Berikut ini  dapat disimak tentang jenis, prinsip kerja dan gambar desainnya serta aplikasi yang telah dilakukan, termasuk yang telah dibangun di Indonesia.
1. Channel Systems 
Prinsip Keja
Pada channel systems gelombang disalurkan lewat suatu saluran kedalam bangunan penjebak seperti kolam buatan (lagoon). Ketika gelombang muncul, gravitasi akan memaksa air melalui turbin guna membangkitkan energi listrik.




Gambar 5  Prinsip Kerja Channel System
2. Float Systems
Pada float systems ada empat teknologi energi gelombang yaitu sistem rakit Cockerell, tabung tegak Kayser, pelampung Salter, dan tabung Masuda.
a. Sistem Rakit Cockerell 
Berbentuk untaian rakit-rakit yang saling dihubungkan dengan engsel-engsel dan sistem ini bergerak naik turun mengikuti gelombang laut. Gerakan relatif rakit-rakit menggerakkan pompa hidrolik yang berada di antara dua rakit.


Gambar 6  Sistem Rakit Cockerell

b. Sistem tabung tegak Kayser 
Menggunakan pelampung yang bergerak naik turun dalam tabung karena adanya tekanan air. Gerakan relatif antara pelampung dan tabung menimbulkan tekanan hidrolik yang dapat diubah menjadi energi listrik.

c. Sistem pelampung Salter
Memanfaatkan gerakan relatif antara bagian atau pembungkus luar (external hull) dan bandul didalamnya (internal pendulum) untuk diubah menjadi energi listrik.

d. Sistem tabung Masuda 
Metodenya adalah memanfaatkan gerak gelombang laut masuk ke dalam ruang bawah dalam pelampung dan menimbulkan gerakan perpindahan udara di bagian ruangan atas dalam pelampung. Gerakan perpindahan udara ini dapat menggerakkan turbin udara.


3. Oscillating Water Column Systems 
Prinsip Kerja
Energi ombak OWC terbentuk melalui efek osilasi tekanan udara pada kolam akibat fluktuasi pergerakan gelombang yang masuk ke dalam chamber. Tekanan udara tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin angin.


Gambar 7  Prinsip Kerja Oscillating Water Column Systems


Pertama pergerakan ombak (1) akan masuk kedalam kolom (2) lalu udara tertekan keatas didalam kolom (3) setelah melewati katub (5) angin yang terkompresi menggerakkan turbin angin (7) yang terhubung dengan generator, yang menkonversikan gerakan turbin menjadi listrik (8). 
        
Aplikasi
Di Indonesia OWC sudah dibangun di daerah Gunung Kidul, Jawa Tengah, sedangkan tipe modelnya dapat dilihat di Technopark Parang Racuk, Yogyakarta dikembangkan oleh BPPT, teknologi ini dinamakan PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak) beroperasi dikedalaman 4-10 m dengan rpm maksimal 3000 rpm, listrik yang dihasilkan mencapai 3400 KW. OWC yang sering digunakan terdapat dua tipe, yaitu tipe fixed dan floating. PLTO ini mempunyai kelemahan yaitu aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan, akan tetapi karena aliran ombak sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi masalah besar.


4. Anaconda Bulge Wave System 
Prinsip Kerja
Ombak laut yang naik turun dimanfaatkan untuk menggerakkan air didalam tabung besar dan panjang, tabung fleksibel tersebut berukuran 6-15 m dengan panjang sampai dengan 150 m.

Gambar 8 Prinsip kerja Anaconda Bulge Wave


Air yang masuk dari ujung dengan katup searah ditambah pergerakan ombak yang naik turun menyebabkan tabung tersebut terisi air terus menerus dan menekan kearah belakang, seperti gerak perislitik pada usus di perut, bagian belakang terdapat sistem hridrolik yang terhubung dengan motor listrik, sistem ini dipengaruhi oleh tinggi ombak, kecepatan ombak, dan ukuran dari bulge

5. Oister Hydraulic Piston System
Prinsip Kerja
    Technology hydrolic piston mengubah energi ombak untuk menggerakkan piston, lalu mengangkat air dalam saluran tekanan tinggi dan disalurkan ke hydroelectric generator.





Gambar 9 Oister Wave Energy Converter

Gambar 10  Potensi Ombak yang Sesuai untuk Hydrolic Piston

Walau lautan Indonesia tidak termasuk yang sesuai dengan hidrolik piston, karena ombaknya masih kecil, namun indonesia memiliki ZEE yang jaraknya 200 mil dari bibir pantai, explorasi lebih lanjut masih memungkinkan teknologi ini untuk digunakan di perairan Indonesia. 
6. Attenuators Pelamis System  Prinsip Kerja Attenuators terdiri dari banyak bagian yang mengambang secara paralel terhadap arah gelombang, energi didapatkan dari pergerakan setiap bagian, karena antar bagian bergerak saling menekuk mendorong hidrolik ram yang berada di tabung untuk menggerakkan generator listrik, salah satu yang terkenal adalah pelamis, pelamis dapat bergerak secara naik turun maupun berbelok ke kanan dan ke kiri, sebuah pelamis pada umumnya terdiri dari minimal 3 bagian dengan panjang setiap bagian 50 m dan diameter tabung 3 m. Hasil penelitian menunjukkan pelamis dengan panjang 180 m dan diameter 4 m, dapat menghasilkan energi listrik sebesar 750 kW, dengan kedalaman rata-rata air laut 50 m.









Gambar 11 Pelamis Attenuators Tampak Atas dan Samping

Gambar 12  Posisi Hydrolic Ram, Generator, dan Spring

Sistem attenuetor lainya dapat ditemui pada McCabe wave pump, prinsip kerjanya sama dengan pelamis, namun terdapat tiga bagian utama pontoon, pada bagian akhir pontoon terhubungkan dengan pompa hidrolik, air laut yang dipompa disalurkan ke generator listrik.
Gambar 13  Wave Pump

7. Archimedes Wave Swing System  Prinsip Kerja AWS menggunakan prinsip Archimedes bahwa benda dalam air dapat dibagi menjadi tiga, melayang, mengapung dan tenggelam, memanfaatkan pergerakan naik turun karena perbedaan ketinggian ombak dikonversikan menjadi gerakan vertical, didalam tabung terdapat stator dan rotor, stator terikat di dasar laut, sehingga posisinya tidak berubah, namun rotor terikat pada tabung yang dapat bergerak secara naik turun mengikuti irama ombak dengan bebas.



Gambar 14  Prinsip Kerja Archimedes Wave Swing System


Keunggulan pada AWS adalah tidak dibutuhkan tempat yang luas untuk mengekstrasi energy ombak, namun sampai saat ini biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi AWS tergolong lebih mahal dibandingkan sistem pembangkit listrik energi gelombang lainnya.

8. Wave Dragon
Prinsip Kerja 
Prinsip kerja wave dragon adalah mengumpulkan ombak di laut lepas ditampung dalam sebuah kolam, lalu di bagian tengah kolam dipasang low head water turbine, air yang masuk dalam kolam diarahkan ketengah lalu memutar turbin air tersebut.




Gambar 15  Prinsip Kerja Wave Dragon

Aplikasi Wave Energy Beberapa perusahaaan telah mengembangkan teknologi wave energy diantaranya :

1. Ocean Power Delivery Perusahaan ini mendesain tabung-tabung yang sekilas terlihat seperti ular mengambang di permukaan laut (dengan sebutan Pelamis) sebagai penghasil listrik. Setiap tabung memiliki panjang sekitar 122 meter dan terbagi menjadi empat segmen. Setiap ombak yang melalui alat ini akan menyebabkan tabung silinder tersebut bergerak secara vertikal maupun lateral. Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong piston diantara tiap sambungan segmen yang selanjutnya memompa cairan hidrolik bertekanan melalui sebuah motor untuk menggerakkan generator listrik. Supaya tidak ikut terbawa arus, setiap tabung ditahan di dasar laut menggunakan jangkar khusus. 

2. Renewable Energy Holdings Peralatan yang dipasang di dasar laut dekat tepi pantai sedikit mirip dengan Pelamis. Prinsipnya menggunakan gerakan naik turun dari ombak untuk menggerakkan piston yang bergerak naik turun pula di dalam sebuah silinder. Gerakan dari piston tersebut selanjutnya digunakan untuk mendorong air laut guna memutar turbin.

3. SRI International Menggunakan sejenis plastik khusus bernama elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik. Ketika listrik dialirkan melalui elastomer tersebut, elastomer akan meregang dan terkompresi bergantian. Sebaliknya jika elastomer tersebut dikompresi atau diregangkan, maka energi listrik pun timbul. Berdasarkan konsep tersebut idenya ialah menghubungkan sebuah pelampung dengan elastomer yang terikat di dasar laut. Ketika pelampung diombang-ambingkan oleh ombak, maka regangan maupun tahanan yang dialami elastomer akan menghasilkan listrik. 

4. BioPower Systems Mengembangkan sirip-ekor-ikan-hiu buatan dan rumput laut mekanik untuk menangkap energi dari ombak. Idenya bermula dari pemikiran sederhana bahwa sistem yang berfungsi paling baik di laut tentunya adalah sistem yang telah ada disana selama beribu-ribu tahun lamanya. Ketika arus ombak menggoyang sirip ekor mekanik dari samping ke samping sebuah kotak gir akan mengubah gerakan osilasi tersebut menjadi gerakan searah yang menggerakkan sebuah generator magnetik. Rumput laut mekaniknya pun bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan menangkap arus ombak di permukaan laut dan menggunakan generator yang serupa untuk merubah pergerakan laut menjadi listrik. 
Kelebihan dan Kekurangan Adapun kelebihan dan kekurangan dari energi gelombang laut diantaranya 

Kelebihan
• energi bisa diperoleh secara gratis
• tidak butuh bahan bakar
• tidak menghasilkan limbah
• mudah dioperasikan 
• biaya perawatan rendah
• dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai

Kekurangan
Bergantung pada ombak. Kadang dapat energi, kadang pula tidak, sehingga perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara konsisten

DAFTAR PUSTAKA
http://b0cah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=609&Itemid=40
http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_gelombang
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyimpanan_energi
http://oke.or.id/wp-content/uploads/2010/12/wave-dan-tidal-energy.pdf
http://www.alpensteel.com/article/52-106-energi-laut-ombakgelombangarus/530-energi-gelombang-laut.html
http://www.alpensteel.com/article/52-106-energi-laut-ombakgelombangarus/533-pemanfaatan-energi-ombak-sebagai-pembangkit-tenaga-listrik.html
http://www.alpensteel.com/article/53-101-energi-terbarukan--renewable-energy/338--energi-pasang-surut-sebagai-energi-terbarukan.html
http://www.alternative-energy-news.info/technology/hydro/wave-power/
http://www.bluenergy.com
http://www.greenstudentu.com/encyclopedia/energy/tidal
http://www.klimaogenergiguiden.dk/topic4_wave-power.html
http://www.lemigas.esdm.go.id/?q=node/594
http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-terbarukan/energi-laut/tf-2106-konversi-energi-sistem-pembangkit-listrik-tenaga-laut
http://www.marineturbines.com
http://www.swanturbines.co.uk
http://www.youtube.com/watch?list=PLA10E86E8886C8AEF&v=mcTNkoyvLFs&feature=player_embedded
http://www.youtube.com/watch?v=hR3joMykdRo&feature=autoplay&list=PL7AC997353CC33B26&lf=player_embedded&playnext=1

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 comments: